TOTAL TAYANGAN

Wednesday 25 November 2015

KLASIFIKASI LIGAN LIGAN

Senyawa koordinasi adalah senyawa yang mengandung satu atau lebih ion kompleks dengan sejumlah kecil molekul atau ion di seputar atom atau ion logam pusat, biasanya dari logam golongna transisi.(chang, 2005)
Rangkuman Klasifikasi Ligan Ligan
Ligan adalah molekul sederhana yang dalam senyawa kompleks bertindak sebagai donor pasangan elektron (basa Lewis). ligan akan memberikan pasangan elektronnya kepada atom pusat yang menyediakan orbital kosong. interaksi antara ligan dan atom pusat menghasilkan ikatan koordinasi. Pada gambar diatas, molekul NH3 yang bertindak sebagai ligan.

Klasifikasi Ligan
Ligan diklasifikasikan berdasarkan beberapa sifatnya. Yaitu:
  1. Berdasarkan sifat pasangan elektron yang mendonasi, ligand diklasifikasikan menjadi donor pas. elekron bebas, ikatan– π, ikatan-σ.
Rangkuman Klasifikasi Ligan Ligan
1.a Donor pasangan elektron bebas
Senyawa-senyawa yang memiliki pasangan elektron bebas pada kulit terluarnya dapat menjadi pendonor pasangan elektron bebas yang bertindak sebagai basa lewis
Pada gambar diatas telihat :NH3 sebagai contohnya, N yang masih memiliki pasangan elektron bebas dapat mendonorkannya pada atom pusat sehingga terbentuk ikatan koordinasi yang menjadi senyawa kompleks.
Ligand yang memberikan pasangan elektron sehinga membentuk ikatan σ M-L disebut sebagai σ donor.
Rangkuman Klasifikasi Ligan Ligan
Beberapa ligand pendonor pas-e bebas mungkin membentuk ikatan π M-L bonds. Disebut π donor, π acceptor. Ligand pendonor elektron pada logam membentuk ikatn- π disebut π donor
Misalnya pada 2 senyawa ini, sudut dari –O– membentuk 120 dan 180, berbeda dari air yang hanya 104,5 . hal ini disebabkan adanya π donor pada senyawa tersebut yang membuat sudut ikatannya membesar akibat tolakan yang lebih kecil karena pemakaian elektron elektron bebasnya untuk didonorkan sebagai  π donor.
Rangkuman Klasifikasi Ligan Ligan
Beberapa ligan dapat bertindak sebagai phi donor atau pun sigma donor, dan juga sekaligus phi akseptor ataupun sigma akseptor. Beberapa diantaranya yaitu sebagai berikut :
Rangkuman Klasifikasi Ligan Ligan
1.b Ligand pendonor pasangan elektron – π bonding
Senyawa senyawa tersebut dapat menjadi donor pasangan elektron – π bonding pada atom logam.
Rangkuman Klasifikasi Ligan Ligan
Ligan yang memiliki ikatan phi yang bisa melakukan donor pasangan elektron phi bonding. Pada Contoh, etilen memiliki yang memiliki orbital kosong disekelilingnya dapat menjadi phi akseptor. Namun yang bisa terjadi jika etilen anti-bonding karena akan cocok berinteraksi dengan atom logam.
Rangkuman Klasifikasi Ligan Ligan
Hapticity ligand:
ligand mungkin memiliki lebih dari satu cara untuk berikatan dengan atom pusat.
Hapticity sendiri digunakan untuk menggambarkan bagaimana atom-atom dari suatu ligan berkoordinasi dengan atom pusat. Pada penulisan nama, hapticity berupa huruf yunani “eta” η, diikuti dengan pangkat angka yang menunjukkan jumlah dari hapticity-nya.
Rangkuman Klasifikasi Ligan Ligan
1.c Ligand pendonor pasangan elektron – σ
Gambar dibawah menunjukkan perbedaan posisi ikatan antara logam dan ligan yang menghasilkan ikatan sigma dan ikatan phi.
Rangkuman Klasifikasi Ligan Ligan
Yang membedakan terjadinya kedua macam ikatan seperti pada gambar diatas yaitu akibat perbedaan logamnya, atom logam yang memiliki Bilangan Oksidasi rendah, cenderung akan melakukan ikatan sigma, dan berlaku sebaliknya. Contohnya pada gambar dibawah.
Rangkuman Klasifikasi Ligan Ligan
* Kebasaan relatif dari pasangan elektron:
elektron bebas > pasangan elektron p > pasangan elektron s
* Oleh karena itu kemampuan berikatan:
donor pas-e bebas > donor elektron p > donor elektron s.

sumber http://bisakimia.com/2015/11/20/rangkuman-klasifikasi-ligan-ligan-bagian-1/

Tuesday 24 November 2015

PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI

Definisi dari persamaan reaksi adalah persamaan yang menyatakan zat yang bereksi dengan zat hasil reaksi.
Sebagai contoh :
Tuliskan reaksi antara gas Hidrogen dengan gas oksigen membentuk air !
Maka reaksinya :
\text{Hidrogen} + \text{Oksigen} \to \text{air}
\text{H}_2 + \text{O}_2 \to \text{H}_2\text{O}
Menurut Hukum Kekekalan Massa (Lavosier) adalah Jumlah massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. atau . Jumlah atom reaksi akan sama dengan jumlah atom-atom zat hasil reaksi.
Hukum inilah yang akan menjadi dasar kita dalam menyetarakan reaksi kimia .
hukumlavosier
Sebagai contoh :
Setarakanlah reaksi berikut :
1. \text{Fe} + \text{O}_2 \to \text{Fe}_2\text{O}_3
2. \text{H}_2 + \text{O}_2 \to \text{H}_2\text{O}
3. \text{C}_3\text{H}_8+\text{O}_2\to\text{CO}_2+\text{H}_2\text{O}
Jawab .
  1. Agar sama ruas kanan(hasil reaksi) dan ruas kiri(pereaksi) maka :
    a. Fe sebelah kiri dikali 2 (tambah dikoefisien) karena Fe kanan ada 2.
    b. O sebelah kiri dikali 1,5 (Koefisien) karena O kanan ada 3. maka
    menjadi : 2\text{Fe}+1,5\text{O}_2 \to \text{Fe}_2\text{O}_3
    Jika tidak ingin dalam bentuk pecahan bias kedua ruas koefisiennya
    dikalikan dengan 2 sehingga menjadi :
    4\text{Fe} + 3\text{O}_2 \to 2\text{Fe}_2\text{O}_3
  2. Agar sama ruas kanan(hasil reaksi) dan ruas kiri(pereaksi) maka :
    a. H sebelah kiri dan kanan sudah sama.
    b. O sebelah kiri dikali 0,5 (Koefisien) karena O kanan ada 1. maka
    menjadi : \text{H}_2 + 0,5\text{O}_2 \to \text{H}_2\text{O}
    Jika tidak ingin dalam bentuk pecahan bias kedua ruas koefisiennya
    dikalikan dengan 2 sehingga menjadi :
    2\text{H}_2 + \text{O}_2 \to 2\text{H}_2\text{O}
  3. Agar sama ruas kanan(hasil reaksi) dan ruas kiri(pereaksi) maka :
    a. C dikiri ada 3 tetapi di kanan ada 1 maka C kanan dikalikan 3.
    \text{C}_3\text{H}_8+\text{O}_2\to3\text{CO}_2+\text{H}_2\text{O}
    b. H sebelah kiri ada 8 tetapi di kanan ada 2, maka H kanan dikali 4.
    \text{C}_3\text{H}_8+\text{O}_2\to3\text{CO}_2+4\text{H}_2\text{O}
    c. O sebelah kiri ada 2 tetapi di kanan ada 10, maka O kiri dikali 5.
    \text{C}_3\text{H}_8+5\text{O}_2\to3\text{CO}_2+4\text{H}_2\text{O}
Bagaimana ? sudah mengerti triknya? H dan O di kerjakan terakhir saja ya.
Coba kerjakan soal soal di bawah ini !
Jika kesulitan bisa dituliskan di komentar yaaa.
  1. \text{Al}_2\text{(SO}_4\text{)} + \text{CaCl}_2 \to \text{AlCl}_3+\text{CaSO}_4
  2. \text{Br}_2 + \text{KOH} \to \text{KBr}+\text{KBrO}_3+\text{H}_2\text{O}
  3. \text{Pb(NO}_3\text{)}_2\to\text{PbO}+\text{NO}_2+\text{O}_2
sumber http://bisakimia.com/2015/07/30/penyetaraan-persamaan-reaksi/

CARA MEMBUAT KCLO3 DENGAN METODE KLORINASI ELEKTROKIMIA (ELEKTROLISIS)

Bahan – bahan yang dipersiapkan :
1. KCl/ Kalium Klorida. (Bisa dari pemurnian pupuk KCl, namun tidak direkomendasikan karena akan menghasilkan KClO3 yang tidak maksimal baik secara kualitas ataupun kuantitas).
2. Adaptor DC maksimal 6V dan ampere besar (minimal 1A/ 1000mA). (Semakin besar nilai voltase, maka Anoda akan semakin cepat terkikis habis).
3. Wadah untuk elektrolisis.
4. Air murni.
5. Anoda(+) dan Katoda(-). Bisa dipilih salah satu = Karbon dan Stainless Steel, PbO2 dan Karbon, MMO dan Titanium atau Platinum dan Titanium.
6. Kertas saring.
Proses pembuatan :
1. Rasio perbandingannya 100gram KCl untuk 290gram H2O dengan suhu antara 40-45 derajat Celcius.
2. Anoda dan Katoda terbaik adalah Platinum dan Titanium karena minim residu selama proses elektrolisis.
3. Elektrolisis larutan selama kurang lebih 1 minggu.
4. Setelah proses elektrolisis, jika solusi larutan terdapat residu,, maka dimurnikan terlebih dahulu dengan cara direbus sampai titik didih air dan KClO3 akan larut dalam air setelahnya segera saring larutan dengan kertas saring.
Kristal KClO3 Yang Masih Terdapat Residu
5. Residu akan mengendap di kertas saring dan KClO3 akan ikut bersama air.
6. Diamkan sampai solusi larutan mendingin dan kristal – kristal KClO3 akan mengendap dibawah.
Solusi Larutan KClO3 Yang Sudah Dingin
7. Saring kembali solusi larutan, maka akan diperoleh KClO3 murni di kertas saring.
8. Jemur untuk mendapatkan KClO3 siap pakai (diutamakan dihaluskan sampai 325 mesh jika akan digunakan).
Kristal KClO3 Murni Yang Belum Dijadikan Powder
sumber http://bisakimia.com/2015/08/10/cara-membuat-kclo3-dengan-metode-klorinasi-elektrokimia-elektrolisis/

CARA MEMBUAT SUMBU / IGNITER YANG TAHAN AIR (WATERPROOF FUSE) BERBAHAN BAKU NITROSELULOSA DAN BLACK POWDER


  1. PYROGEN.
    Perhatian : Eksperimen dengan bahan pirogen sangat berbahaya, karena terdapat berbagai kombinasi bahan yang tidak stabil dan bahan peledak piroteknik.
CAIRAN NITROSELULOSA.
Kebanyakan hampir semua pirogen menggunakan bahan vernish NC dan mencampur bahan pengapian kedalamnya.
NC adalah singkatan dari nitroselulosa yang merupakan bubuk mesiu tanpa asap (smokeless powder), sebagai catatan sebagian bubuk peledak senjata modern juga memiliki kandungan TNT (Trinitrotoluena).
Cairan vernish NC sangatlah mudah untuk dibuat.
Bahan-bahan yang anda butuhkan adalah :
1. Aseton (dapat dibeli di toko bangunan atau yang awam digunakan untuk bahan peluntur cat kuku).
2. Bola pingpong (mengandung hampir 100% nitroselulosa murni).
Aseton dan Bola Pingpong
Formulanya adalah :
– 3 bola pingpong : 4 ounce cairan aseton.
– 6 bola pingpong : 8 ounce cairan aseton.
– 9 bola pingpong : 12 ounce cairan aseton, dan seterusnya.
Prosedurnya taruh cairan aseton ke dalam gelas kaca dan potong kecil-kecil bola pingpong dan butuh waktu semalaman.
Jika sudah siap, kamu akan sulit membedakan mana lem kayu dan mana NC, kecuali hanya dari baunya yang beda.
Cairan NC
MENCAMPUR PIROGEN
Tidak ada batasan rasio tertentu, hanya jika cairan dirasa terlalu kental bisa ditambah aseton sedikit demi sedikit.
Cairan NC dan BP
Mencampur NC dan BP
KAWAT IGNITER
Kawat 1
Kawat 2
Kawat 3
PENGAPLIKASIAN PIROGEN KE KAWAT IGNITER
Pencelupan Kawat Igniter Ke Pirogen
Proses Pengeringan Kawat Igniter
PERCOBAAN PEMBAKARAN DENGAN BATERAI 9V
Pembakaran 1
Pembakaran 2
Pembakaran 3
Pembakaran 4
Pembakaran 5
Pembakaran 6
Pembakaran 7
Pembakaran 8
sumber http://bisakimia.com/2015/08/12/cara-membuat-sumbu-igniter-yang-tahan-air-waterproof-fuse-berbahan-baku-nitroselulosa-dan-black-powder/

PENGUAPAN PUN BISA DIUBAH MENJADI ENERGI, BAGAIMANA?

150616123608_1_900x600
Kekuatan yang tak terlihat namun sangat kuat dari air yang berasal dari bumi dan memberikan salju kepuncak Himalaya. Namun, meski air menguap, potensi untuk mendorong dan menghasilkan listrik tetap sebagian besar belum dimanfaatkan sampai sekarang.  Dalam jurnal Nature Communication, ilmuwan Universitas Columbia melaporkan perkembangan dua perangkat baru yang menghasilkan listrik langsung dari proses penguapan. Piston mesin yang menghasilkan listrik menyebabkan cahaya kilat dan mesin rotari mampu menggerakan miniatur mobil.
Ketika energi penguapan ditingkatkan, para peneliti memprediksi bahwa suatu hari hal itu bisa menghasilkan listrik bahkan menjad pembangkit listrik terapung raksasa yang “duduk” di teluk atau waduk. Bisa juga bentuknya seperti mesin besar yang berputar mirip dengan turbin angin yang mengambang di atas air, begitulah kata Ozgur Sahin, Ph.D., seorang profesor ilmu biologi dan fisika di Columbia University serta menjadi penulis utama pada proyek tersebut.
Sahin mengatakan bahwa penguapan adalah kekuatan dasar alam dan itu lebih kuat dibandingkan dengan kekuatan yang lain seperti angin dan gelombang.
Tahun lalui, Sahin menembukan bahwa ketika spora bakteri menyusut dan membengkak dengan mengubah kelembaban, mereka dapat mendorong dan menarik benda-benda lainnya secara paksa.  Mereka mengemas lebih banyak energi dibandingkan bahan lain yang digunakan dalam rekayasa pada obyek bergerak. Proyek tersebut dilaporkan dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Nature Nanotechnology yang didasarkan pada kerja Sahin sebagai Scholar di kediaman Wyss Institut pada teknik biologis di Harvard University
Dengan mengingat temuan tahun lalu itu, Sahin dan rekannya di Columbia berusaha untuk membangun perangkat yang sebenarnya dapat didukung oleh energi tersebut. Untuk dapat mengambang, mesin piston digerakkan, para peneliti pertama terpaku pada spora di kedua sisi tipis, pita plastik dua sisi mirip dengan yang terdapat pada kaset yang menyebabkan hal itu menciptakan garis putus-putus pada spora. Mereka melakukan hal yang sama di sisi berlawan tapi diimbangi garis sehingga di satu sisi tumpang tindih dengan celah di sisi lain.
Ketika udara kering membuat spora menyusut, kurva strip spora tertutup dan hal ini mengubah pita menjadi bergelombang. Sahin dan Xi Chen seorang mahasiswa postdoctoral di lab menempatkan puluhan kaset berdampingan menciptakan otot buatan yang kuat kemudian mereka menempatkannya ke dalam sebuah kotak plastik dan mengambang. Dalam kasus ini, air yang menguap membuat udara menjadi lembap, kelembaban tersebut membuat otot menjadi memanjang, membuka jendela dan membiarkan udara kering masuk. Ketika kelembaban tersebut mulai menipis, spora menyusut dan menarik jendela itu sehingga menutup dan memungkinkan udara menjadi lembap lagi secara berulang kali.
Otot-otot buatan spora yang tertutup itu berfungsi sebagai piston penguapan dan dapat memproduksi listrik yang cukup untuk menyalakan lampu kecil untuk flash. Dalam hal itu, terjadilah peristiwa penguapan air kolam menjadi energi listrik dan beralih menjadi cahaya.
Dengan output data saat ini, mesin penguapan tersebut masih hanya bisa memberi pasokan listrik pada lampu kecil atau sensor di dasar laut yang memantau. Chen  mengatakan bahwa dengan spekulasi yang lebih besarr dalam versi perbaikan pada pita plastik dan spora yang lebih berpotensi menghasilkan tenaga lebih dari sebuah kincir angin.

sumber http://bisakimia.com/2015/08/25/penguapan-pun-bisa-diubah-menjadi-energi-bagaimana/

DEFINISI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN


es_batu2Sebuah es batu yang tak mengandung garam akan mencair lebih dulu daripada es batu yang mengandung garam. Hal tersebut menandakan bahwa titik beku es batu yang mengandung garam lebih rendah daripada titik beku es batu yang tidak mengandung garam.Prinsip tersebut dimanfaatkan oleh para nelayan dan pedagang es, nelayan menggunakan es batu yang ditambahkan garam untuk mengawetkan ikan dan es batu pun tidak cepat mencair. Sebelum mengetahu alasan mengapa menambahkan garam menyebabkan titik beku es batu menjadi lebih rendah kita harus mengenal sifat koligatif terlebih dahulu.
Apakah sifat koligatif itu?
Kata koligatif berasal dari kata latin colligare yang artinya “ berkumpul bersama”. Sifat koligatif dipengaruhi pada kebersamaan partikel namun tidak bergantung pada sifat maupun keadaan partikel masing-masing. Berarti, sifat koligatif larutan merupakansifat larutan yang tidak tergantung pada jenis zat terlarut namun hanya tergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan. Larutan sendiri terdiri dari zat terlarut dan pelarut.
Sifat-sifat yang termasuk sifat koligatif dapat kita ketahui terlebih dahulu bahwa pembentukan larutan yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut hanya sedikit berpengaruh terhadap sifat kimia zat terlarut. Namun, bila zat terlarut tadi dicampur dengan pelarutnya untuk membentuk larutan maka sifat fisisnya akan berubah secara drastis.
IMG_20150825_0001
Diagram fase pelarut ditunjukkan oleh garis tebal, sedangkan untuk larutan ditunjukkan dengan garis biasa. Perubahan drastis terjadi pada sifat fisis ketika zat terlarut ditambahkan. Tekanan uap pelarut (yang terletak pada titik E) turun menjadi titik F yang telah ditambahkan zat terlarut (larutan), titik didih pelarut (yang terletak pada titik C) menjadi titik D (larutan), sedangkan titik beku pelarut (yang terletak pada titik B) menjadi turun setelah ditambahkan zat terlarut menjadi titik A.
Selain itu, perbedaan konsentrasi pada suatu larutan juga akan menghasilkan fenomena sifat fisis yang lain. Perbedaan konsentrasi mengakibatkan terjadinya perpindahan molekul pada zat pelarut dari larutan konsentrasi rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi melalui selaput semipermeabel. Fenomena ini dinamakan sifat osmosis.Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa sifat koligatif larutan meliputi  tekanan osmosis, penurunan tekanan uap, penurunan titik beku, dan kenaikan titik didih.
Sifat koligatif larutan sendiri dapat dibedakan menjadi dua macam yakni sifat koligatif larutan nonelektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit. Hal tersebut dapat disebabkan karena zat terlarut pada larutan elektrolit bertambah jumlahnya sebab terurai menjadi ion-ion, sedangkan zat terlarut yang terdapat pada larutan nonelektrolit jumlahnya tidak berubah karena tak terurai menjadi ion-ion.

sumber http://bisakimia.com/2015/09/02/definisi-sifat-koligatif-larutan/

MEMBUAT CAIRAN PENGHANCUR LOGAM (AQUA REGIA/ AIR RAJA)

Pendahuluan :
Aqua Regia adalah campuran antara HNO3 dan HCl.
Keduanya adalah cairan asam yang kuat dan sama-sama bersifat korosif.
Mampu menghancurkan logam – logam masif macam besi dan baja.
Logam-logam mulia seperti emas,platinum dan palladium akan larut dalam larutan aqua regia (AR) sedangkan perak akan larut dan kemudian mengendap kembali dalam bentuk endapan perak klorida (endapan putih).
HCl :
Termasuk zat kimia berbahaya yang tergolong B3.
Dalam jumlah yang sesuai takarannya di dalam tubuh manusia, HCl berguna untuk membantu mencerna makanan agar cepat lunak dan hancur sehingga sari-sari makanannya mudah diserap oleh tubuh.
HCl atau biasa disebut dengan Asam Klorida juga banyak digunakan dalam berbagai industri seperti pembuatan bahan vinil klorida (vinyl chloride/ C2H3Cl) sebagai senyawa utama dalam pembuatan PVC (biasa untuk pipa pralon).
Senyawa yang ditemukan pertama kali oleh Abu Musa Jabir bin Hayyan juga digunakan dalam industri logam untuk membersihkan karat dan kerak besi oksida dari besi atau baja.
HNO3 :
Asam Nitrat adalah zat kimia yang tergolong sebagai asam kuat dan sama seperti HCl juga tergolong sebagai bahan kimia berbahaya (B3).
Asam nitrat memiliki kegunaan yang sangat banyak dan bervariasi.
Salah satunya adalah sebagai bahan dalam pembuatan bahan peledak TNT.
Digunakan pula untuk pemurnian logam – logam mulia seperti emas, perak, platinum dan palladium.
Selain itu HNO3 dapat menghilangkan kerak mineral kalsium dan magnesium yang menempel pada logam.
Bahan – bahan yang diperlukan :
1. Asam Klorida (HCl).
HCl
2. Asam Nitrat (HNO3).
HNO3
Proses Pembuatan :
Perbandingannya 4 bagian HCl untuk 1 bagian HNO3.
Contoh : 400mL HCl untuk 100mL HNO3.
Yap, terciptalah sudah Aqua Regia Si Cairan Setan yang super korosif.
Aqua Regia
Perhatian :
Cairan / larutan Aqua Regia ini bersifat sangat tidak stabil.
Jarang penjual yang menjualnya dalam bentuk barang jadi.
Dan yang terpenting, gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat.
sumber http://bisakimia.com/2015/09/07/membuat-cairan-penghancur-logam-aqua-regia-air-raja/