Dalam
ilmu kimia, beberapa unsur dapat mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi.
Oleh karena itu diperlukan suatu tata nama yang menyertakan bilangan oksidasi
dari unsur dalam senyawanya. Tata nama demikian dikembangkan oleh ahli kimia
jerman Alferd stock dan kemudian dikenal sebagai sistem stock . dalam sistem
ini, bilangan oksidasi menyatakan dengan angka romawi I,II,III,.........yang
ditulis setelah nama unsur /ionnya tanpa diberi spasi
Tata nama IUPAC menggunakan sistem stock untuk senyawa biner dari logam dan non logam. Sistem stock juga digunakan dalam tata nama senyawa lainnya , yakni senyawa biner dari non-logam dan non-logam senyawa yang mengandung ion poliatom dan senyawa asam. Senyawa umum,tata nama IUPAC berdasarkan sistem stock dinyatakan sebagai berikut :
Tata nama IUPAC menggunakan sistem stock untuk senyawa biner dari logam dan non logam. Sistem stock juga digunakan dalam tata nama senyawa lainnya , yakni senyawa biner dari non-logam dan non-logam senyawa yang mengandung ion poliatom dan senyawa asam. Senyawa umum,tata nama IUPAC berdasarkan sistem stock dinyatakan sebagai berikut :
A.Penamaan senyawa biner yang terdiri atas unsur logam
1. Penamaan unsur logam yang memiliki satu jenis biloks
Untuk penamaan, dapat dituliskan dengan rumus :
nama logam + nama unsur nonlogam + akhiran ‘ida’.
Contoh :
KCl = Kalium klorida
MgF2 = Magnesium fluorida
KO = Kalium oksida
2. Penamaan unsur logam yang mempunyai lebih dari satu biloks.
Untuk penamaan, dapat dituliskan
dengan rumus :
nama unsur logam (biloks tulis dengan angka romawi) +
nama unsur nonlogam + akhiran 'ida'.
note :Penamaan dengan sistem akhiran ‘O’ untuk kation dengan
bilangan oksidasi yang lebih rendah, akhiran ‘i’ untuk kation dengan bilangan
oksidasi yang lebih tinggi.
Contoh :
CrCl2 = Kromium (II) klorida Kromo klorida
CrCl3 = Kromium (III) klorida Kromi klorida
Pb2O = Plumbum (I) oksida Plumbo oksida
PbO = Plumbum (U) oksida Plumbi oksida
B. Penamaan senyawa biner yang terdiri atas unsur nonlogam dan non
logam.
1.
Penamaan unsur bukan logam yang memiliki satu jenis biloks.
Untuk penamaan, dapat dituliskan dengan rumus :
nama unsur nonlogam + nama unsur nonlogam + akhiran 'ida'.
Contoh :
H2S = Hidrogen sulfida
HBr = Hidrogen bromida
2. Penamaan unsur nonlogam yang punya lebih dari satu
biloks.
Untuk penamaan, dapat dituliskan dengan rumus :
nama unsur nonlogam (biloks tulis dengan angka romawi)+
nama unsur nonlogam + akhiran 'ida'.
3. Penamaan dengan menyebutkan jumlah atom yg diikat.
Penamaan dilakukan dengan dasar pemberian awal yang menyatakan
jumlah relatif tiap jenis atom dalam sebuah molekul pemberian awalan dengan
mempergunakan
1 = mono
2 = di
3 = tri
4 = tetra
5 = penta
6 = heksa
7 = hepta
8 = okta
9 = nona
10 = deka
11 = undeka
12 = dodeka
Contoh :
S02 : belerang
dioksida
atau berdasarkan sistem stock : belerang (IV) oksida
SO,belerang trioksida
atau berdasarkan sistem stock : belerang (VI) oksida
C.Senyawa yang mengandung ion poliatom
Tata nama senyawa ini tidak begitu baku. Berikut adalah petunjuk
yang dapat digunakan
jika kation mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi maka beri angka romawi setelah nama kation
jika kation mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi maka beri angka romawi setelah nama kation
Rumus Kimia Nama Senyawa Menurut Sistem Stock
Mn(SO3)2 = Mangan ( IV ) sulfit
PbSO4 = Timbal(II)sulfat
CuCl3 = Tembaga(1I) klorat
Cr(ClO4)2 = Kromium (III)perklorat
jika kation hanya mempunyai satu bilangan oksidasi maka sertakan bilangan oksidasi dari unsur di tengah dalam ion poliatom setelah nama ionnya
Rumus Kimia Nama Senyawa Nama Senyawa Menurut Sistem Stock
Na2SO3 = Natrium sulfit N atrium sulfat (IV)
Na2SO4 = Natrium sulfat Natrium sulfat (VI)
NaClO = Natrium hiplokorit Natrium klorat (I)
NaClO2 = Natrium klorit Natrium klorat(III)
NaClO3 = Natrium klorat Natrium klorat(V)
NaClO4 = Natrium perklorat Natrium klorat(VII)
KMnO4 = Kalium permanganat Kalium manganat (VI)
K2MnO = Kalium manganat Kalium manganat (VII)
K2CrO4 = Kalium kromat Kalium kromat (VI)
K2Cr2O7 = Kalium dikromat Kalium dikromat(VI)
4.Senyawa Asam
Mn(SO3)2 = Mangan ( IV ) sulfit
PbSO4 = Timbal(II)sulfat
CuCl3 = Tembaga(1I) klorat
Cr(ClO4)2 = Kromium (III)perklorat
jika kation hanya mempunyai satu bilangan oksidasi maka sertakan bilangan oksidasi dari unsur di tengah dalam ion poliatom setelah nama ionnya
Rumus Kimia Nama Senyawa Nama Senyawa Menurut Sistem Stock
Na2SO3 = Natrium sulfit N atrium sulfat (IV)
Na2SO4 = Natrium sulfat Natrium sulfat (VI)
NaClO = Natrium hiplokorit Natrium klorat (I)
NaClO2 = Natrium klorit Natrium klorat(III)
NaClO3 = Natrium klorat Natrium klorat(V)
NaClO4 = Natrium perklorat Natrium klorat(VII)
KMnO4 = Kalium permanganat Kalium manganat (VI)
K2MnO = Kalium manganat Kalium manganat (VII)
K2CrO4 = Kalium kromat Kalium kromat (VI)
K2Cr2O7 = Kalium dikromat Kalium dikromat(VI)
4.Senyawa Asam
Jika senyawa asam mengandung ion poliatom ,beri angka romawi untuk
unsur dalam ion yang dapat memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi
Rumus Kimia Nama Senyawa Nama Senyawa Menurut Sistem Stock
HCl = Asam klorida Asam klorida
HClO = Asam hipoklorit Asam klorat ( I )
HClO2 = Asam klorit Asam klorat(III)
HClO3 = Asam klorat Asam klorat(V)
HClO4 = Asam perklorat Asam klorat(VII)
Rumus Kimia Nama Senyawa Nama Senyawa Menurut Sistem Stock
HCl = Asam klorida Asam klorida
HClO = Asam hipoklorit Asam klorat ( I )
HClO2 = Asam klorit Asam klorat(III)
HClO3 = Asam klorat Asam klorat(V)
HClO4 = Asam perklorat Asam klorat(VII)
sekian posting saya, semoga dapat membantu kehidupan anda di masa
depan....
Khusus bagi teman-teman Tendos semoga bisa membantu sebagai referensi buat ulangan kimia nanti..
Khusus bagi teman-teman Tendos semoga bisa membantu sebagai referensi buat ulangan kimia nanti..
Daftar Pustaka :
Wismono, jaka. 2007. KIMIA dan Kecakapan Hidup, Ganeca.
Wismono, jaka. 2007. KIMIA dan Kecakapan Hidup, Ganeca.
sumber: http://heddenclan.blogspot.co.id/2013/05/tata-nama-senyawa-kimia-menurut-iupac_10.html
No comments:
Post a Comment